v UNSUR-UNSUR
CUACA DAN IKLIM
a.
Suhu udara
Suhu udara ialah panas atau dinginnya
udara pada suatu tempat. Pada umumnya suhu udara di permukaan bumi selalu
berbeda dan cepat berubah-ubah, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara
lain:
-
Keadaan
permukaan bumi
-
Keadaan awan
-
Sudut datang
sinar matahari
-
Arus laut
-
Keadaan angin
Tinggi rendah suatu tempat di permukaan bumi akan
mempengaruhi keadaan suhu daerah tersebut dikarenakan udara akan turun
0,5°-0,6°C setiap kenaikan 100 meter dari permukaan laut.
Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui keadaaan
suhu adalah Thermometer.
b.
Tekanan udara
Pada dasarnya udara memiliki berat,
sehingga membebani bumi. Tekanan udara dari permukaan laut ± 760 mm aur raksa
atau sama dengan 1013 mb, alat ukur yang digunakan adalah barometer. Tekanan
udara akan berkurang sesuai dengan berkurangnya ketinggian, artinya tiap naik
9-10 meter dari permukaan laut tekanan turun satu mb bagi atmosfer bagian
bawah.
Garis yang menghubungkan tekanan udara
yang sama pada peta dinamakan isobar.
c.
Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari
daerah yang bertekanan maksimum (dingin) menuju daerah yang bertekanan minimum
(panas). Biasanya diberi nama sesuai arah datangnya. Jenis-jenis angin yang ada
di Indonesia adalah:
1.
Angin Muson
Angin yang bertiup dan bergantu arah
setiap enam bulan sekali. Hal ini terjadi akibar keadaan letak geografis, ada
di antara Benua Asia dan Australia. Angin Muson dapat dibedakan menjadi:
-
Angin Muson Timur/Angin Muson Tenggara
Terjadi pada bulan April sampai dengan
September, akibat dari pemanasan sinar matahari di belahan bumi utara sehingga,
menimbulkan daerah Asia Tengah mengalami tekanan minimum, sedangkan belahan
bumi selatan sedang mengalami musim dingin sehingga bertekanan maksimum, maka
bertiuplah angin dari tenggara/Australia, setelah melewati garis khatulistiwa
berbelok ke kanan. Angin muson tenggara/Angin Muson Timur menyebabkan
terjadinya musim kemarau di Indonesia, karena sifat dari angin ini kering sebab
berasal dari daerah gurun Australia juga hanya melewati laut yang sempit.
-
Angin Muson Barat
Terjadi pada bulan Oktober sampai dengan
bulan Maret, ini berarti belahan bumi selatan mengalami musim panas karena
matahari tepat berada di sana dan pada saat itu wilayah Asia sedang mengalami
musim dingin, maka bertiuplah angin dari timur laut setelah melewati garis
khatulistiwa berbelok ke kiri menjadi angin muson barat. Di Indonesia
menyebabkan musim penghujn, karena angin tersebut sifatnya basah/banyak
kandungan uap air mengingat telah melewati wilayah laut yang luas.
Angin akan dibelokan ke kanan pada
belahan bumi utara dan dibelokan ke kiri pada belahan bumi selatan, karena
pengaruh kecepatan angin dengan kecepatan rotasi bumi.
2.
Angin Darat dan Angin Laut
Angin darat dan angin laut terjadi
akibat adanya perbedaan penerimaan panas sinar matahari oleh laut dan daratan.
Siang hari daratan cepat panas sedangkan laut lambat menerima panas, maka darat
bertekanan minimum sedangkat laut bertekanan maksimum, sehingga berembuslah
angin dari laut menuju darat atau disebut Angin laut. Untuk malam hari terjadi
sebaliknya, laut masih hangat (tekanan minimum) sedangkat darat sudah dingin
(tekanan maksimum) maka berembuslah angin dari darat menuju laut atau disebut
Angin Darat.
3.
Angin Lembah dan Angin Gunung
Siang hari lereng gunung lebih dahulu
menerima panas daripada daerah lembah, sehingga lereng gunung bertekanan
minimum dan lembah bertekanan maksimum, maka bertiuplah angin dari lembah
menuju puncak gunung atau disebut Angin Lembah. Malam hari gunung telah dingin
sedangkan lembah masih relatif hangat, sehingga lereng gunung bertekanan
maksimum dan lembah bertekan minimum, maka berembuslah angin dari gunung menuju
lembah atau disebut Angin Gunung.
4.
Angin jatuh panas (Fohn)
Angin Fohn adalah angin yang telah
melintasi pegunungan tinggi, kemudian berembus menuruni lereng gunung. Sifat
angin ini panas dan kering karena pada saat naik lereng pegunungan telah
menjatuhkan air hujannya, sedangkan pada saat menuruni lereng suhunya meningkat
0,5°C setiap turun 100 meter. Jenis angin ini berbahaya sebab dapat menimbulkan
kerusakan pada tanaman perkebunan.
d.
Curah Hujan
Hujan terjadi karena udara yang bergerak
mengandung uap air bertambah dingin dan terjadi pengembunan (kondensasi), maka
turunlah berupa butiran-butiran air hujan. Alat yang dipakai untuk mengukur
besar kecilnya curah hujan adalah Regenmeter atau Fluviograf.
Sifat-sifat curah hujan suatu tempat dapat
dikelompokan menjadi:
-
Hujan sangat
ringan jika intensitasnya kurang dari 1mm/jam
-
Hujan ringan,
intensitasnya antara 1-5mm/jam
-
Hujan normal
berintensitas antara 5-10 mm/jam
-
Hujan lebat
memiliki intensitas 10-20 mm/jam
-
Hujan sangat
lebat berintensitas 20mm/jam ke atas
Sifat-sifat curah hujan tersebut sangat
dipengaruhi oleh: tingkat kelembaban udaram topografi daerah yang bersangkutan,
arah dan kecepatan anginnya, keadaan suhu udara dan arah lereng daerah yang
diteliti.
Jenis-jenis hujan dapat dibedakan menjadi
-
Hujan Orografis/Hujan
Relief
Terjadi akibat angin yang sarat dengan uap air
dipaksa naik pegunungan. Sedangkan di puncak pegunungan keadaan udara lebih
dingin, maka terjadilah kondensasi (pengembunan sehingga pada lereng pegunungan
yang berhadapan dengan arah datangnya angin, merupakan tempat jatuhnya hujan.
Sedangkan lereng yang sebelahnya lagi merupakan daerah bayangan hujan, karena
tidak mendapatkan hujan dari angin tersebut.
-
Hujan
Zenital/Hujan Ekuatorial
Hujan zenital terjadi akibat pemanasan dari sinar
matahari yang sangat kuat, mengakibatkan suhu udara tinggi maka udara menjadi
renggang kemudia naik dengan membawa banyak uap air. Di atas suhu udara lebih
dingin maka terjadilah kondensasi, dan turunlah hujan. Sifat dari hujan ini
sangatlah lebat, disertai guntur dan angin ribut. Jenis hujan ini biasa
berlangsung pada bulan Maret dan September karena matahari berada tepat pada
garis ekuator.
e.
Kelembaban Udara
Kelembaban udara adalah tingkat
kandungan uap yang terdapat dalam udara. Alat pengukuran yang digunakan untuk
mengetahuinya adalah Higrometer. Macam-macam kelembaban udara antara lain:
- Kelembaban Relatif/Nisbi yaitu suatu bilangan yang
menunjukan perbandingan antara banyaknya uap air yang dikandung udara dengan
jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung udara pada temperatur yang sama.
Dinyatakan dalam persen (%)
Contoh : Jika
dalam 1 m³ dengan suhu 25°C terdapat 17 gram uap air, sedangkan 1m³ yang
bersuhu 25°C paling banyak 20 gram uap air. Jadi kelembaban relatif/nisbi udara
tersebut adalah : 17/20 x 100% = 85%
- Kelembaban Absolut/Mutlak yaitu kandungan uar air
dalam udara yang diukur dengan jumlah gram uap air tiap meter³ udara.
0 comments: