Pageviews

Category

World Clock

Traffic Stats

Cool Blue Outer Glow Pointer

Pages

Tuesday, September 2, 2014

Unsur-unsur Cuaca dan Iklim

by Unknown  |  in tugas ips at  9/02/2014 09:33:00 PM

v  UNSUR-UNSUR CUACA DAN IKLIM
a.    Suhu udara
Suhu udara ialah panas atau dinginnya udara pada suatu tempat. Pada umumnya suhu udara di permukaan bumi selalu berbeda dan cepat berubah-ubah, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

-     Keadaan permukaan bumi
-     Keadaan awan
-     Sudut datang sinar matahari
-     Arus laut
-     Keadaan angin
Tinggi rendah suatu tempat di permukaan bumi akan mempengaruhi keadaan suhu daerah tersebut dikarenakan udara akan turun 0,5°-0,6°C setiap kenaikan 100 meter dari permukaan laut.
Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui keadaaan suhu adalah Thermometer.

b.    Tekanan udara
Pada dasarnya udara memiliki berat, sehingga membebani bumi. Tekanan udara dari permukaan laut ± 760 mm aur raksa atau sama dengan 1013 mb, alat ukur yang digunakan adalah barometer. Tekanan udara akan berkurang sesuai dengan berkurangnya ketinggian, artinya tiap naik 9-10 meter dari permukaan laut tekanan turun satu mb bagi atmosfer bagian bawah.
Garis yang menghubungkan tekanan udara yang sama pada peta dinamakan isobar.

c.    Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan maksimum (dingin) menuju daerah yang bertekanan minimum (panas). Biasanya diberi nama sesuai arah datangnya. Jenis-jenis angin yang ada di Indonesia adalah:
1.    Angin Muson
Angin yang bertiup dan bergantu arah setiap enam bulan sekali. Hal ini terjadi akibar keadaan letak geografis, ada di antara Benua Asia dan Australia. Angin Muson dapat dibedakan menjadi:
-  Angin Muson Timur/Angin Muson Tenggara
Terjadi pada bulan April sampai dengan September, akibat dari pemanasan sinar matahari di belahan bumi utara sehingga, menimbulkan daerah Asia Tengah mengalami tekanan minimum, sedangkan belahan bumi selatan sedang mengalami musim dingin sehingga bertekanan maksimum, maka bertiuplah angin dari tenggara/Australia, setelah melewati garis khatulistiwa berbelok ke kanan. Angin muson tenggara/Angin Muson Timur menyebabkan terjadinya musim kemarau di Indonesia, karena sifat dari angin ini kering sebab berasal dari daerah gurun Australia juga hanya melewati laut  yang sempit.

-  Angin Muson Barat
Terjadi pada bulan Oktober sampai dengan bulan Maret, ini berarti belahan bumi selatan mengalami musim panas karena matahari tepat berada di sana dan pada saat itu wilayah Asia sedang mengalami musim dingin, maka bertiuplah angin dari timur laut setelah melewati garis khatulistiwa berbelok ke kiri menjadi angin muson barat. Di Indonesia menyebabkan musim penghujn, karena angin tersebut sifatnya basah/banyak kandungan uap air mengingat telah melewati wilayah laut yang luas.
Angin akan dibelokan ke kanan pada belahan bumi utara dan dibelokan ke kiri pada belahan bumi selatan, karena pengaruh kecepatan angin dengan kecepatan rotasi bumi.

2.    Angin Darat dan Angin Laut
Angin darat dan angin laut terjadi akibat adanya perbedaan penerimaan panas sinar matahari oleh laut dan daratan. Siang hari daratan cepat panas sedangkan laut lambat menerima panas, maka darat bertekanan minimum sedangkat laut bertekanan maksimum, sehingga berembuslah angin dari laut menuju darat atau disebut Angin laut. Untuk malam hari terjadi sebaliknya, laut masih hangat (tekanan minimum) sedangkat darat sudah dingin (tekanan maksimum) maka berembuslah angin dari darat menuju laut atau disebut Angin Darat.

3.    Angin Lembah dan Angin Gunung
Siang hari lereng gunung lebih dahulu menerima panas daripada daerah lembah, sehingga lereng gunung bertekanan minimum dan lembah bertekanan maksimum, maka bertiuplah angin dari lembah menuju puncak gunung atau disebut Angin Lembah. Malam hari gunung telah dingin sedangkan lembah masih relatif hangat, sehingga lereng gunung bertekanan maksimum dan lembah bertekan minimum, maka berembuslah angin dari gunung menuju lembah atau disebut Angin Gunung.

4.    Angin jatuh panas (Fohn)
Angin Fohn adalah angin yang telah melintasi pegunungan tinggi, kemudian berembus menuruni lereng gunung. Sifat angin ini panas dan kering karena pada saat naik lereng pegunungan telah menjatuhkan air hujannya, sedangkan pada saat menuruni lereng suhunya meningkat 0,5°C setiap turun 100 meter. Jenis angin ini berbahaya sebab dapat menimbulkan kerusakan pada tanaman perkebunan.

d.   Curah Hujan
Hujan terjadi karena udara yang bergerak mengandung uap air bertambah dingin dan terjadi pengembunan (kondensasi), maka turunlah berupa butiran-butiran air hujan. Alat yang dipakai untuk mengukur besar kecilnya curah hujan adalah Regenmeter atau Fluviograf.
Sifat-sifat curah hujan suatu tempat dapat dikelompokan menjadi:
-     Hujan sangat ringan jika intensitasnya kurang dari 1mm/jam
-     Hujan ringan, intensitasnya antara 1-5mm/jam
-     Hujan normal berintensitas antara 5-10 mm/jam
-     Hujan lebat memiliki intensitas 10-20 mm/jam
-     Hujan sangat lebat berintensitas 20mm/jam ke atas

Sifat-sifat curah hujan tersebut sangat dipengaruhi oleh: tingkat kelembaban udaram topografi daerah yang bersangkutan, arah dan kecepatan anginnya, keadaan suhu udara dan arah lereng daerah yang diteliti.

Jenis-jenis hujan dapat dibedakan menjadi
-     Hujan Orografis/Hujan Relief
Terjadi akibat angin yang sarat dengan uap air dipaksa naik pegunungan. Sedangkan di puncak pegunungan keadaan udara lebih dingin, maka terjadilah kondensasi (pengembunan sehingga pada lereng pegunungan yang berhadapan dengan arah datangnya angin, merupakan tempat jatuhnya hujan. Sedangkan lereng yang sebelahnya lagi merupakan daerah bayangan hujan, karena tidak mendapatkan hujan dari angin tersebut.
-     Hujan Zenital/Hujan Ekuatorial
Hujan zenital terjadi akibat pemanasan dari sinar matahari yang sangat kuat, mengakibatkan suhu udara tinggi maka udara menjadi renggang kemudia naik dengan membawa banyak uap air. Di atas suhu udara lebih dingin maka terjadilah kondensasi, dan turunlah hujan. Sifat dari hujan ini sangatlah lebat, disertai guntur dan angin ribut. Jenis hujan ini biasa berlangsung pada bulan Maret dan September karena matahari berada tepat pada garis ekuator.

e.    Kelembaban Udara
Kelembaban udara adalah tingkat kandungan uap yang terdapat dalam udara. Alat pengukuran yang digunakan untuk mengetahuinya adalah Higrometer. Macam-macam kelembaban udara antara lain:
-     Kelembaban Relatif/Nisbi yaitu suatu bilangan yang menunjukan perbandingan antara banyaknya uap air yang dikandung udara dengan jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung udara pada temperatur yang sama. Dinyatakan dalam persen (%)
Contoh : Jika dalam 1 m³ dengan suhu 25°C terdapat 17 gram uap air, sedangkan 1m³ yang bersuhu 25°C paling banyak 20 gram uap air. Jadi kelembaban relatif/nisbi udara tersebut adalah : 17/20 x 100% = 85%

-     Kelembaban Absolut/Mutlak yaitu kandungan uar air dalam udara yang diukur dengan jumlah gram uap air tiap meter³ udara.

0 comments: